TurunTangan Jakarta dan Instansi Terkait Bantu Warga Bangun Kampung

Nasional

Nasion.id, Kamis (13/4)–Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tidak hanya merusak infrastruktur kampung. Tapi juga mengakibatkan tersumbatnya mata air yang mengalirkan air bersih ke rumah-rumah warga Kampung Pasir Cau Kulon dan warga Desa Suka Jaya, Kec Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Berangkat dari kondisi tersebut, relawan Gerakan TurunTangan Jakarta mengajak warga Kampung Pasir Cau Kulon dan warga Desa Suka Jaya, Kec Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat berkolaborasi membangun kembali kampungnya.

Sekretaris Jenderal TurunTangan Jakarta, Ketua Pelaksana Projek Berkelanjutan Cianjur, Almuhandis Ayyasy menjelaskan, kegiatan ini merupakan semacam respon pasca gempa bumi Cianjur.

Pemilihan tempat ini telah melalui survei atawa kajian, sehingga memilih Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang menjadi titik pusat gempa. Selain itu, di sini banyak permasalahan yang dialami warga pasca gempa bumi. Dengan itikad baik, pihaknya mengajak warga untuk bahu membahu dalam menyelesaikan satu persatu permasalahan tersebut.

Pasca gempa bumi Cianjur, selama 11-18 Maret 2023 pihaknya membuat program #CianjurBangkitKembali dengan projek pengairan air bersih dengan sistem normalisasi bendungan, filtrasi dan pipanisasi dan sistem sekolah darurat yang ada di dua lokasi. Tujuannya, untuk menyelesaikan permasalahan krisis air bersih di Kampung Pasir Cau Kulon, Kab Cianjur, Jawa Barat.

Pasca gempa bumi banyak sumur-sumur warga yang kering, bahkan kerap kali mengeluarkan air dan lumpur sehingga tidak bisa dikonsumsi. Krisis air bersih ini secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan masalah baru dibidang kesehatan dan lingkungan.

Untuk itu pihaknya pun membuat program untuk dikerjakan para relawan, pemerintah dan masyarakat dengan sistem normalisasi bendungan, filtrasi dan normalisasi dari hulu ke hilir, yakni empat (4) titik strategis yang ada di kampung dalam menyelesaikan permasalahan krisis air bersih.

Program kedua adalah ingin menyelesaikan keterhambatan proses belajar mengajar anak-anak sekolah dasar selama pandemic Covid-19 dan pasca gempa bumi Cianjur. Akibat kedua peristiwa itu, tidak sedikit dari anak-anak mengalami keterhambatan dalam membaca, menulis dan berhitung karena ada batasan-batasan selama pandemi serta rusaknya infrastruktur atawa fasilitas sekolah akibat gempa. Untuk itu, dibuatlah sebuah sistem yang menjadi mitigasi bagi guru-guru dan bisa dimanfaatkan dalam keadaan darurat.

“Sebab dari projek kolaborasi itu masyarakat bisa berdaya; bisa membangun, mengelola bahkan bisa terus mengembangkannya. Pemberdayaan-pemberdayaan semacam inilah yang akan membentuk sebuah kampung yang berkelanjutan,” jelasnya.

Agar program bisa berjalan dengan lancar, pihaknya melakukan berbagai macam pendekatan dari dua hari pasca gempa bumi secara pribadi lepas pribadi ke masyarakat. Alhasil, seluruh masyarakat yang ada di RT 01 dan 02, kepala desa, camat dan pemerintah daerah lainnya responnya sangat antusias dalam bahu membahu menyelesaikan masalah dengan program yang dirancang/direncanakan.

“Jadi, Ketika program ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat, maka yang senang serta bangga bukan hanya kami saja. Pemerintah serta masyarakat secara keseluruhan juga merasakan hal yang sama atas kerja-kerja kolaborasi ini,” imbuhnya.

Mas Muhan (sapaan akrabnya) berharap kerja-kerja kolaborasi semacam ini bisa terus dilakukan, programnya dikelola dengan baik dan hasil kerjanya bisa dipelihara untuk kepentingan bersama. Bahkan, bisa menumbuhkan rasa kebersamaan, kerja bakti Bersama bahkan membuat program-program mandiri lainnya.

“Masyarakat dan pemerintah semakin kuat dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Yang jelas kampung ini bisa menjadi kampung yang berkelanjutan,” harapnya.

Warga Senang dan Memberikan Apresiasi

Warga RT 01, Kampung Pasir Cau Kulon, Kab Cianjur, Jawa Barat, Solihin merasa senang serta memberikan aprrsiasi terhadap kerja kolaborasi yang dilakukan oleh Gerakan TurunTangan Jakarta dan warga, pemerintah serta pihak-pihak tetkait lainnya.

“Saya atas nama pribadi sekaligus mewakili warga menyampaikan banyak-banyak terima kasih atas perhatian juga kepedulian nyata yang diberikan oleh relawan Gerakan TurunTangan Jakarta beserta relawan-relawan lainnya untuk kampung kami,” ungkapnya.

Solihin mengatakan, dirinya beserta warga lainnya merasa terbantu dengan keberadaan relawan di kampungnya. Sebab, selama ini dirinya, warga dan para relawan bahu membahu dalam mengalirkan air bersih ke kampungnya.

“Kini, sumber air bersih sudah dekat. Warga tak perlu jauh-jauh lagi mengambil air bersih dari masjid. Harapannya, apa yang telah dibangun dan dikerjakan ini bisa dijaga dan dirawat bersama-sama agar kebermanfaatannya bisa lebih Panjang lagi,” katanya.

“Selain itu, dibidang pendidikan, kedua anak saya jadi lebih semangat lagi belajarnya. Mudah-mudahan cita-citanya ingin jadi pejabat dan Polisi bisa tercapai. Amin,” doanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua RT 01/07 Desa Suka Jaya, Kec Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Aji Wahidin menyebutkan jumlah warganya kurang lebih ada 50 kepala rumah tangga. Ia menuturkan, ketika gempa terjadi warga secara spontan berhamburan saling menyelamatkan diri dan keluarganya masing-masing.

“Meski banyak rumah yang rusak akibat gempa, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, banyak warga yang mengalami luka ringan, seperti kepala yang sobek sedikit maupun luka berat tangan atawa kaki yang patah,” tuturnya.

Terkait hal tersebut, Ketua TurunTangan Jakarta, Andhika Akbar memaparkan, Gerakan TurunTangan merupakan gerakan inkubasi kepemimpinan yang mengajak anak-anak muda untuk terlibat aktif dalam setiap apapun yang bisa menawarkan ide/gagasan serta solusi kepada daerah-daerah sekitar. Ia pun mengajak masyarakat untuk mengenisiasi sebuah gerakan untuk diri kita dan untuk masyarakat sekitar.

“Harapan apa yang kita kerjakan ini bisa bermanfaat. Sebab, apa yang kita kerjakan hari ini, bukan kebesaran organisasinya, namun tentang sebuah kebermanfaatan,” tutupnya.***Adma Bestari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *